About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Blogroll

ChanelRiau

Sabtu, 05 Oktober 2013

7 Tersangka Sabu 3,8 Kg Dibawa ke Jakarta

Laporan M Ali Nurman, Pekanbaru malinurman@riaupos.co

Para tersangka pemilik narkotika jenis sabu-sabu seberat 3,8 kilogram (sebelumnya tertulis 4 Kg) akhirnya dikirim ke Jakarta, Jumat (4/10).

Ketujuh tersangka yaitu MR, RY, D, NN, NG, JR dan FR sebelumnya ditangkap di beberapa lokasi berbeda, yaitu di Jalan Serasi, Kelurahan Delima, Pekanbaru dan di Jalan Belimbing, Kota Dumai, Rabu (2/10) lalu.

Seluruh tersangka saat ini dibawa ke Kantor BNN Pusat, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

‘’Kita mengamankan 3,8 Kg sabu-sabu asal Malaysia. Ini diseludupkan lewat Rupat, Kabupaten Bengkalis. Ada tujuh tersangka yang kita amankan,’’ ungkap Kabag Humas BNN Pusat, Drs Sumirat Dwiyanto MSi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (4/10).

Dikatakannya, narkotika jenis sabu-sabu ini diseludupkan pelaku melalui jalur perairan melewati beberapa pulau-pulau sebelum masuk ke Riau.

’’Pertama kali kita tangkap, RY, D, dan MR di Pekanbaru. Pada rumah kontrakan yang terletak di Jalan Serasi Kelurahan Delima,’’ kata Sumirat.

Di lokasi inilah 3,8 Kg sabu-sabu tersebut didapati petugas BNN. Oleh ketiga tersangka, sabu-sabu ini disimpan di dalam koper.

‘’Sudah tersusun rapi pada koper di rumah itu,’’ lanjutnya. Dari keterangan tiga tersangka yang pertama kali diamankan ini, pengembangan lalu dilakukan untuk menangkap jaringan lain kelompok pengedar sabu-sabu ini.

Pengembangan selanjutnya dilakukan hingga ke Dumai.

’’Dari pemeriksaan, ada empat orang jaringan mereka di Dumai. Atas keterangan ini kita langsung menurunkan tim ke sana. Tim ini berhasil menangkap,empat orang, FR, NN, JR, dan NG,’’ paparnya sambil mengatakan keempat tersangka yang ditangkap belakangan, sedang berada di rumah kontrakan Jalan Belimbing, Dumai.

Pengembangan yang dilakukan BNN atas ketujuh tersangka ini mengungkap fakta bahwa, perjalanan 3,8 Kg sabu-sabu tersebut sebelum diamankan di Pekanbaru berawal pada Senin (30/9), saat FR berangkat ke Malaysia untuk menjemput sabu-sabu dari tangan MR. ‘’FR menggunakan kapal, ia membawa sabu-sabu yang disimpan di dalam koper,’’ jelas Sumirat.

Koper berisi sabu-sabu yang dibawa FR ini kemudian diturunkan di Pulau Rupat, Bengkalis untuk kemudian dipindahtangankan pada JR yang sudah dikontak untuk menunggu kedatangan FR.

‘’Dari JR yang mendapatkan koper di Rupat, JR mengantarkan sabu-sabu itu pada RY yang membawanya ke RY. Dari RY, koper diserahkan pada NN. Oleh NN, sabu-sabu itu dibawa lewat jalur darat menggunakan bus ke Pekanbaru,’’ paparnya.

Setelah tiba di Pekanbaru, Selasa (1/10), NN menyerahkan kembali sabu-sabu tersebut pada RY yang telah berada di Pekanbaru.

‘’Sabu-sabu ini kemudian disimpan di rumah kontrakan yang ditempati oleh adik D. Mereka rencananya akan menyerahkan sabu-sabu ini pada MR,’’ lanjutnya.

Terkait jaringan ini, Sumirat mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan.

‘’Kita masih kembangkan untuk mencari jaringan yang lebih besar. Saat ini ketujuh tersangka kita bawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih mendalam,’’ jelasnya sambil mengatakan para tersangka akan dikenai pasal 112, 114, 132, Undang-Undang Nomor 35/2009 tentang narkotika. ‘’Ancaman hukumannya pidana mati,’’ tutupnya.(ade)
 
 

Koperasi Sejahtera Mandiri Dibobol Maling, Puluhan Juta Raib

KOTA (RP) - Kasus pencurian dengan cara membobol brangkas kembali terjadi di Pekanbaru. Setelah beberapa waktu lalu USP Swamitra di Jalan Teratai dibobol maling, kini giliran Koperasi Sejahtera Mandiri yang juga beralamat di Jalan Teratai, Kecamatan Sukajadi menjadi korban kawanan maling, pada Jumat (4/10).

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah peralatan kantor seperti pintu, brangkas dan uang tunai senilai Rp45 juta raib digondol pelaku. Informasi yang dirangkum dari pihak kepolisian, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Anto (28) saat hendak membuka kantor sekitar pukul 08.30 WIB.

‘’Waktu mau buka kantor, pintunya sudah terbuka dan ada bekas congkelan. Karena curiga saya langsung masuk ke dalam kantor,’’ katanya.

Benar saja, ketika mamasuki ruangan kerja, ia mendapati ruangan tersebut sudah dalam kondisi berantakan serta berangkas yang disimpan dalam lemari lantai satu rusak. Mendapati hal tersebut, Anto pun segera menghubungi rekannya yang lain kemudian melaporkannya ke Polsek Sukajadi.

Mendapati laporan tersebut, anggota Polsek Sukajadi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dibantu tim identifikasi Polresta Pekanbaru langsung melakukan penyelidikan.

Kapolsek Sukajadi Kompol Zurinis saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, dari penyelidikan sementara pelaku diduga berjumlah lebih dari satu orang, karena berhasil membobol brangkas yang diketahui sangat sulit jika dilakukan oleh satu orang. ‘’Beberapa waktu yang lalu juga terjadi kasus pembobolan di Unit Simpan Pinjam (USP) Swamitra Jalan Teratai. Sementara ini kita masih melakukan penyelidikan apakah pelakunya sama,’’ ungkap Zurinis.

Dari hasil identifikasi kata Zurinis lagi, diduga pelaku masuk melalui pintu depan dengan cara mencongkel rooling door kemudian mencari brankas di lantai satu dan membobolnya. Gedung Koperasi Sejahtera Mandiri di lantai dua-nya juga digunakan untuk sekolah musik, namun sekolah musik tersebut tidak ditemukan kerusakan.

‘’Ada satu hal yang kita sayangkan, koperasi ini tidak dilengkapi dengan CCTv sehinnga sedikit sulit untuk mengidentifikasi pelaku. Kita harapkan agar pemilik usaha di wilayah Pekanbaru khususnya daerah Kecamatan Sukajadi untuk memasang CCTv, karena jika terjadi sesuatu hal, rekaman tersebut sangat berguna dalam mengungkap pelaku dari kejahatan itu sendiri, ujar Zurinis.(*5/mar)
 
 

Riau Pintu Masuk Narkoba Malaysia ke Jakarta


JAKARTA (RP) - Wilayah DKI benar-benar menjadi sasaran utama penjualan narkoba dari sindikat internasional. Seperti kasus sindikat narkoba Malaysia-Indonesia yang diungkap oleh Badan Narkotik Nasional (BNN), Jumat (4/10). Kawanan sindikat tertangkap tangan saat menyelundupkan 3,8 kg sabu sabu dari Malaysia lewat jalur laut di wilayah Provinsi Riau.

”Sabu-sabu ini semuanya akan mengarah ke Jakarta,” ungkap Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/10). Menurut Sumirat, sabu-sabu itu diselundupkan dari Malaysia lewat jalur laut ke Pulau Rupat lalu ke Dumai. Beruntung kasus itu segera terungkap sehingga barang haram itu tidak sempat terjual dan menjatuhkan ratusan calon korban.

Dalam penangkapan itu selain mengamankan tujuh orang tersangka, petugas juga menyita barang bukti 3,8 kg sabu. Ketujuh orang yang berinisial RY, MR, D, NN, FR, NG, dan JR diamankan. Mereka intensif diperiksa guna mengungkap jaringan lainnya. Masih menurut Sumirat, pengungkapan tersebut berawal dari penangkapan RY pada 25 September.

Ketika itu RY hendak ke Pekanbaru, lalu bersama kawannya NN pergi ke Dumai untuk mengatur pengiriman barang dari Malaysia ke Indonesia.  Beberapa hari berada di Dumai, tepatnya pada 30 September, tersangka FR datang membawa koper dan menyerahkan kepada NG.

”Nantinya barang tersebut diterima oleh tersangka JR sebelum akhirnya dibawa ke Jakarta,” katanya. JR sendiri menyerahkan koper berisi sabu kepada RY dan NN yang menunggu di Dumai. Barang itu kemudian dibawa NN ke Pekanbaru dengan naik bus. Setibanya di Pekanbaru 1 Oktober, sabu tersebut disimpan RY dikontrakan yang juga ditempati adiknya D.

”Kemudian RY menjemput tersangka lainnya MR di salah satu mall yang ada di daerah Pekanbaru. Setelah bertemua dan mereka kembali ke kontrakan, petugas langsung bergerak dan menangkap tiga pelaku lainnya,” katanya. Setelah tertangkapnya ketiga tersangka itu petugas lalu mengembangkan kasus ini dan berhasil menangkap jaringannya.

Sumirat menegaskan luasnya wilayah laut di Indonesia menjadikan celah empuk sindikat internasional untuk menyelundupkan narkoba. Seperti di Pulau Rupat, Provinsi Riau, rupanya sehari-hari banyak aktivitas ilegal untuk penyelundupan barang dari Indonesia-Malaysia atau sebaliknya. ”Penduduk Pulau Rupat lebih senang menjual hasil bumi ke Malaysia, seperti ikan, produk andalan sana. Padahal ikan sana lain, rasanya enak dan manis,” pungkasnya.

Begitu pula sebaliknya, barang-barang dari Malaysia leluasa masuk ke Pulau Rupat. Rupanya celah tersebut dimanfaatkan oleh sindikat internasional untuk menyelundupkan sabu sabu. ”Tapi sekarang sudah kita perketat. BNN sudah bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut di sana untuk meningkatkan pengawasan jalur lautnya,” tandas Sumirat.(dni/jpnn)
 
 

Hari Ini Turnamen Futsal Antar Media Dimulai

PEKANBARU(RP)- Turnamen futsal antar media yang dilaksanakan PT Perusahan Gas Negara (PGN) dimulai Sabtu (5/10) hari ini di Lapangan Futsal 3F.

Dijadwalkan pembukaan langsung dibuka General Manager (GM) Strategic Business Unit III PGN Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Mugiono.

“Mudah-mudahan beliau tidak halangan membuka turnamen ini,” ujar Wendy Purwanto, Manajer Area Pekanbaru dan Dumai PGN Wilayah III, Jumat (4/10).

Wendi menyebutkan pencabutan undian tim baru akan dilaksanakan bertepatan dengan pembukaan. “Besok (hari ini, red) baru diketahui lawan-lawan tim yang akan bertanding,” sebutnya.

Turnamen futsal ini diikuti oleh delapan tim yakni  Tuan rumah PGN, Riau Pos Group, Haluan Riau, Rtv, TVRI, Rtc, Vokal dan Metro Riau. “Turnamen ini intinya silaturahmi, maka kita berharap seluruh tim menjunjung sportivitas dalam pertandingan,” tambahnya.

Turnamen ini akan dilaksanakan hingga, Ahad (6/10) dan memperebutkan Piala PGN, uang pembinaan dengan total 11 juta. “Mudah-mudahan turnamen ini berlangsung lancar dan tidak ada halangan,” tuturnya.(*3/das)
 
 

Ancelotti : Ozil Tidak Dirindukan Madrid

Mesut Ozil. Foto: telegraph.co.uk

MADRID (RP) - Performa Real Madrid dan Mesut Ozil tengah berada di kutub yang berbeda. Madrid sedang mengalami periode negatif di La Liga. Sementara, sejak meninggalkan Madrid, Oezil tampil sangat ciamik bersama Arsenal.

Total, playmaker asal Jerman berdarah Turki tersebut sudah membukukan sebiji gol dan lima assist dalam lima pertandingan bersama The Gunners, julukan Arsenal.

Namun, Madrid tak mau mengungkit-ungkit hal itu. Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti mengaku tak membutuhkan Ozil dalam skema permainan yang diterapkannya.

"Saya tidak menyesal kehilangan Ozil. Saya berharap dia sukses. Namun, kami tak membutuhkannya karena kami juga tetap bagus dalam menyerang tanpa dirinya," terang Ancelotti sebagaimana dilansir Football Espana, Sabtu (4/10).

Mantan pelatih Paris St Germain tersebut menambahkan, yang dibutuhkan Madrid saat ini ialah kesolidan tim. Dia menilai, Madrid belum bisa bermain sebagai sebuah tim yang solid.

"Kami mencetak banyak gol. Namun, kami juga harus menemukan keseimbangan. Sebab kami kemasukan banyak gol. Saya ingin tim ini lebih kompak lagi," tegas Ancelotti. (jos/jpnn)
 
 

Riau Target Raih 11 Medali Emas di Peparpenas

PEKANBARU (RP) - Kontingen Riau yang diturunkan pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) VI Jakarta resmi dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, Edi Satria, Jumat (4/10).

Riau menargetkan meraih 11 medali emas di pesta olahraga multi iven yang akan dilaksanakan pada 7-13 Oktober mendatang.

“Atlet yang diturunkan ini telah menjalani TC, hampir satu bulan, tentunya kita berharap mereka bisa memberikan hasil yang maksimal pada ajang tersebut,” ujar Kadispora Riau, Edi Satria saat ditemui usai pengukuhan di Kantor Dispora Riau, Jalan Sutomo, Pekanbaru kemarin.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bapobsi Riau ini menyebutkan dari laporan pelatih mereka menargetkan bisa meraih 11 medali emas.

“Target ini dikatakan  para pelatih. Kami sangat mengapresiasi optimisme mereka dan sangat mendukung. Mudah-mudahan hasilnya bisa sama dengan Peparpenas di Riau lalu,” tambahnya.

Seperti diketahui pada Peparpenas 2011 lalu, Riau berada di peringkat dua secara nasional. Renang diharapkan tetap menjadi andalan pada iven dua tahun sekali ini.

“Renang menargetkan  meraih tujuh medali emas, dan mudah-mudahan semua cabor yang meraih prestasi yang sama,” sebutnya.

Dispora Riau mengirimkan sebanyak 15 atlet, 8 Pelatih dan pendamping untuk mengikuti semua cabor yang dipertandingkan pada  Peparpenas kali ini.

“Berdasarkan kuota renang enam atlet, atletik lima atlet, bulutangkis dua atlet dan tenis meja 2 atlet,” tambah Ketua Kontingen Peparpenas Riau, Zulkifli Rahman didampingi Wakilnya Gunawan Agusrianto.(*3/das)
 
 
 

Ribery Kerja Lebih Keras Dibanding Messi dan Ronaldo

Franck Ribery. Foto: goal.com

MUENCHEN (RP) - Sukses menyabet gelar Pemain Terbaik Eropa benar-benar melambungkan konfidensi Franck Ribery. Gelandang Bayern Muenchen tersebut optimistis menyambut penganugerahan Pemain Terbaik Dunia.

Ribery merasa pantas untuk mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut. Salah satu faktor utamanya ialah keberhasilan mengantarkan Muenchen merebut treble winner musim lalu.

Selain itu, Ribery mengaku bekerja lebih keras dibanding seteru kuat Lionel Messi dan Barcelona. Di dalam lapangan, Ribery selalu tampil fight ketika menyerang dan membantu pertahanan.

"Dibandingkan Ronaldo dan Messi, saya bekerja jauh lebih keras. Saya bertahan dengan baik dibanding Messi dan Ronaldo. Saya juga memberikan banyak assist," terang Ribery di laman Kicker, Jumat (4/10).

Karena itu, gelandang asal Prancis tersebut mengaku sangat percaya diri bisa meraih gelas Ballon d'Or. Jika itu terjadi, Ribery akan mematahkan dominasi Messi yang ditabalkan sebagai pemain terbaik dunia tiga musim terakhir.

"Akan sangat fantastis jika bisa merebut Ballon d'Or ketika memang ada kesempatan. Saya lebih percaya diri dibandingkan sebelumnya," tegas Ribery. (jos/jpnn)
 
 

Para Komandan dan Prajurit TNI-Polri Berjoget Ria

GENDONG KOMANDAN: Para prajurit TNI-Polri di markas Korem 031/Wira Bima Pekanbaru nampak menggendong Komandannya Danrem 031/WB Brigjen TNI P Agus Irianto, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, Dan Lantamal Dumai Kolonel Marinir Budi Purwanto, Wadan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Letkol Era Revianto, usai Upacara HUT Ke-68 TNI di Makorem 031/WB Pekanbaru, Sabtu (5/10/2013).(foto aznil fajri/riau pos)

Riau Pos Online-Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara serentak diselenggarakan di tiap-tiap provinsi di Indonesia dengan mengangkat tema Nasional yakni "Profesional, Militan, Solid dan Bersama Rakyat TNI Kuat".

Khusus di Provinsi Riau Sabtu pagi tadi (5/10) dilaksanakan upacara di Markas Korem 031/WB di Jalan Mayor Ali Rasyid Nomor 1 Pekanbaru bertindak sebagai Inspektur Upacara Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI P Agus Irianto, Komandan Upacara Danyon Arhanudse 13/BS Kubang Letkol Arh Rachmadi Barungsinang, hadir Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Ketua DPRD Riau Drs H Djohar Firdaus, Dan Lanud Pekanbaru diwakili Wakilnya Letkol Era Revianto, Dan Lantamal Dumai Kolonel Marinir Budi Purwanto, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol R Adang Ginanjar, Dan Denpom I/3 Pekanbaru Letkol CPM Tugino, Dandim 0301 Pekanbaru Letkol Dwitugas Irianto, dan sejumlah Dandim di Riau, dan undangan lainnya.

Usai upacara dilakukan pemotongan nasi kuning (tumpeng) oleh para Komandan TNI dan Polri antara lain dimulai oleh Danrem 031/WB Brigjen TNI P Agus Irianto, Dan Lantamal Dumai Kolonel Marinir Budi Purwanto, Wadan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Letkol Era Revianto, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono.

Setelah memotong nasi tumpeng, para komandan ini mereka duduk berdampingan sambil menyaksikan atraksi yang dipersembahkan oleh prajurit TNI. Lalu dilanjutkan makan bersama. Setelah itu para komandan yang mendengar alunan musik dangdut goyang Caisar yang dibawakan para artis di panggung hiburan Makorem 031/WB yang diikuti oleh prajurit, para komandanpun tak mau kalah berjoget dengan para prajurit.

Mendapat respon seperti itu para prajurit sempat terhenti sejenak bergoyang Caisar dan ketika komandannya bergabung bergoyang dengan prajurit, maka prajurit ini kompak menggendong para komandannya di atas bahu prajurit sambil berjoget ria. Inilah bentuk kekompakan dan soliditas TNI/Polri dan prajuritnya.(azf)

Jumat, 04 Oktober 2013

Kronologis Penangkapan Tersangka Narkoba di Riau oleh BNN Pusat

 Diawali Penangkapan di Jalan Serasi Kelurahan Delima Tampan Pekanbaru

TERSANGKA SABU: Tujuh tersangka sabu-sabu yang ditangkap aparat BNN Pusat di Pekanbaru, Rupat, dan Dumai diekspos kepada pers di Kantor BNN Pusat Jakarta, Jumat siang tadi(4/10/2013).(foto istimewa)

Riau Pos Online-Modus penyelundupan Narkoba lewat Pulau Rupat, Riau telah berhasil diungkap tuntas oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat Kamis kemarin (3/10).

Menurut keterangan Kabag Humas BNN RI Kombes Pol Drs Sumirat Dwiyanto MSi kepada Riau Pos Online dalam rilisnya Jumat petang (4/10) bahwa penyelundupan narkotika melalui jalur laut masih menjadi ancaman yang harus terus diwaspadai. Luasnya perairan Indonesia, ternyata masih dijadikan celah sindikat untuk menyelundupkan narkoba ke negeri ini. Jaringan narkoba yang menggunakan modus penyelundupan lewat jalur laut berhasil diamankan oleh BNN baru-baru ini.

Kronologisnya kata Sumirat, 2 Oktober 2013 lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengamankan RY bersama MR dan D di bilangan Jalan Serasi, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Dari tangan R, petugas BNN menyita sabu seberat 3,8 kg, beserta 7 buah telepon genggam.

Berdasarkan data penyelidikan, RY pada tanggal 25 September  2013  berangkat dari Jakarta menuju Pekanbaru. RY kemudian mengajak rekannya berinisial NN menuju Dumai. Pada tanggal 30 September 2013, NG bertemu dengan FR, di Pulau Rupat, yang berjarak tempuh kurang lebih dua jam dari Dumai. Di Pulau tersebut, FR menyerahkan sebuah koper kepada NG, yang nantinya akan diserahkan kepada JR. Setelah menerima koper tersebut, JR menyerahkan koper itu kepada RY dan selanjutnya diserahkan kepada NN untuk dibawa ke Pekanbaru dengan menggunakan bis.

Setibanya di Pekanbaru, pada 1 Oktober 2013 koper tersebut diserahkan lagi kepada RY yang kemudian disimpan di sebuah rumah kontrakan yang ditempati oleh adik D. RY kemudian menjemput MR di sebuah mall di Pekanbaru. Setelah keduanya berbelanja, RY dan MR menuju  rumah kontrakan di bilangan Jalan Serasi Pekanbaru itu. Di rumah tersebut, RY, MR dan D diamankan petugas BNN. Setelah dilakukan pengembangan, BNN mengamankan FR, NN, JR, dan NG di sebuah rumah di kawasan Jalan Belimbing, Dumai Riau.(azf)

Sidang Pilgubri di MK Tetap Berlanjut

Meski Ketua MK Akil Moechtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dugaan menerima suap, namun proses hukum dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau atau Pemilihan Gubernur Riau tetap berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan sidang pembacaan keputusan MK akan diselenggarakan pada Kamis (10/10) mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua KPU Riau Ir H Tengku Edy Sabli MSi kepada Riau Pos, Kamis (3/10) menyusul tertangkapnya Ketua MK Akil Moechtar dalam dugaan suap oleh KPK pada Rabu (2/10) malam.

‘’Proses hukumnya tetap berlanjut. Kalau kami lihat, tidak ada masalah karena hakim panel yang menyidangkan KPU Riau dengan penggugat kebetulan bukan Ketua MK,’’ kata Edy Sabli.

Lebih lanjut Edy menyampaikan bahwa tidak ada keraguan KPU kepada hakim di MK yang menyidangkan kasus dugaan kecurangan dalam Pilgubri tersebut.

‘’Tidak ada pengaruhnya, hakim yang menyidangkan hakim lain,’’ kata Edy.

Bahkan Edy menyampaikan proses persidangan di MK sudah selesai dan Komisioner KPU Riau akan kembali secepatnya ke Pekanbaru untuk mengurus urusan lainnya.

‘’Kami tinggal menunggu sidang lanjutan dengan agenda pembacaan keputusan oleh hakim Kamis pekan depan,’’ sebut Edy.

Edy juga mengatakan, KPU belum bisa melaksanakan tahapan Pilgubri selanjutnya karena harus berdasarkan keputusan MK tersebut.‘’Proses Pilgubri selanjutnya nanti akan disesuaikan dengan putusan MK itu nantinya,’’ kata Edy.

Hal senada dikatakan Bawaslu Riau, menanggapi adanya kasus tangkap tangan Ketua MK oleh KPK tersebut mengatakan tidak akan ada pengaruhnya dalam keputusan terhadap proses sidang Pilgubri yang sedang berlangsung di MK tersebut.

Ketua Bawaslu Riau, Edy Syarifuddin SAg mengatakan soal tertangkapnya ketua MK itu tidak akan mengurangi kinerja MK dan profesionalitas hakim.

‘’Kalau soal tertangkap tangan itu soal lain,’’ kata Edy.(ade)

KPU Belum Berani Coret Chairunnisa

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku belum dapat mencoret Chairunnisa dari Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR RI Partai Golkar, untuk  daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah, pada Pemilu 2014 mendatang.

Alasannya, karena status tersangka yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Chairunnisa belum berkekuatan hukum tetap.

"Saya kira belum ada proses pengadilan. Jadi belum ada putusan apalagi yang incraht. Jadi posisi dia dalam daftar calon tentu masih harus seperti itu (tetap dalam DCT). Kecuali  yang bersangkutan dan juga partai politiknya menarik CHN dari DCT. Kalau tidak, KPU tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Jumat (4/10).

Menurut Hadar, KPU mengambil sikap menunggu didasari azas kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012, tentang Pemilu.

Dalam Pasal 51 ayat 1 yang mengatur persyaratan bakal calon dan butir G, menyebutkan, seorang calon tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, karena ada ancaman atas tindak pidana 5 tahun atau lebih.

"Jadi biarkan saja dulu di sana (dalam DCT). Nanti kalau ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, baru kami akan coret," katanya.

Chairunnisa diketahui ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/10). Dalam penangkapan tersebut turut diamankan uang senilai Rp 3 miliar, diduga terkait suap pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gunung Mas, Kalimantan Tengah.(gir/jpnn)

Rohil Pertahankan Tanaman Kedelai

BAGANSIAPI-API  (RP)  - Sektor tanaman kedelai yang tersebar di sepuluh kepenghuluan yang ada di Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rohil, tampaknya bakal terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang.

Sehingga ke depan, Kecamatan Pekaitan tersebut benar-benar bisa termasuk sebagai daerah sentra untuk tanaman kedelai di masa-masa mendatang.

‘’Memang saat ini sudah wacana dari pusat untuk membuka seratus hektare lahan di beberapa daerah untuk di sektor tanaman kedelai. Tapi, untuk daerah Kecamatan Pekaitan, tidak ada lahan yang khusus untuk dijadikan areal penanaman kedelai. Artinya, untuk meningkatkan sektor tanaman kedelai, cukup memanfaatkan lahan yang sudah ada,’’ kata Plt Camat Pekaitan Taryono kepada Riau Pos kemarin di Bagansiapi-api.

Lahan yang bisa dimanfaatkan itu, lanjut Taryono, yakni lahan-lahan yang dipergunakan untuk kegiatan tanaman padi.

‘’Artinya, saat hujan sering turun mengguyur, maka kegiatan di sektor pertanian cenderung mengarah kepada penanaman padi. Makanya, kegiatan penanaman padi digalakkan mulai dari penyemaian sampai panen. Karena, tanaman padi itu sangat memerlukan air yang cukup. Makanya, kegiatannya cenderung dilaksanakan saat musim penghujan,’’ kata Taryono.

Sedangkan di musim panas atau kemarau, lanjut Taryono, maka kegiatan penanamannya diarahkan ke tanaman kedelai. Karena, tanaman kedelai tersebut tidak memerlukan air yang banyak.

‘’Intinya, setelah menanam padi, biasanya masyarakat kita menanam kedelai. Begitulah seterusnya. Dengan memanfaatkan lahan yang ada itu, diharapkan sektor tanaman kedelai di Kecamatan Pekaitan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang. Karena, kita berharap Kecamatan Pekaitan selain daerah sentra tanaman padi juga harus bisa menjadi daerah sentra kedelai,’’ kata Taryono.

Sementara, sejumlah daerah yang berpotensi di sektor tanaman pangan baik padi maupun kedelai di Kecamatan Pekaitan tersebut di antaranya seperti Pedamaran, Suaktemenggung, Suakair Hitam, Sungaibesar, Rokanbaru, Karyamulya Sari, Pekaitan dan Kubu I, hanya saja, untuk pengembangan kegiatan di sektor pertanian, daerah-daerah sentra tersebut selalu mendapatkan kendala di bidang irigasi pengairan.

Selain itu, alihfungsi lahan juga masih menjadi ancaman yang serius di daerah Kecamatan Pekaitan.(adv/a)

Kamis, 03 Oktober 2013

Dahlan Iskan: Langkah Darurat Sewa Genset

JAKARTA (RP) - Dalam sebulan terakhir, krisis listrik di wilayah Riau semakin memprihatinkan. Byar pet hingga 6 jam sehari, mulai mengganggu kehidupan sosial masyarakat.

Kondisi tersebut menjadikan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit berencana untuk bertemu langsung dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Dirut PLN Pusat Nur

Pamudji untuk membicarakan kondisi listrik di Riau serta solusi penanganannya. Namun sayangnya, pertemuan ini batal terlaksana karena agenda padat Dahlan.

Namun demikian mantan Dirut PLN ini menyambut baik rencana Wagub Riau.  ‘’Ya baguslah,’’ ujarnya usai mengelar rapat pimpinan (Rapim) di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (3/10).

Menurut hematnya, cara yang paling tepat yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis listrik adalah melakukan langkah darurat, yakni menyewa genset sembari menunggu pembangkit diperbaiki.

‘’Saya sudah perintahkan bahwa Direksi PLN harus berani mengambil langkah darurat, yakni menyewa genset dengan risiko dituduh melakukan inefisiensi, seperti yang dulu pernah dituduhkan pada saya saat masih di PLN,’’ terangnya.

Selain menyewa genset, kata Dahlan, ada solusi lain dalam mengatasi krisis pasokan listrik yakni membangun transmisi dari Palembang ke Medan.

‘’Karena di Palembang sekarang sudah kelebihan pasokan listrik sehingga bisa dialirkan. Tapi cara ini membutuhkan waktu tiga tahun. Lamanya karena harus lewat hutan, belum perizinannya dan belum tentu orang mau digunakan tower dan sebagainya,’’ paparnya.

Lalu apakah ada solusi lain seperti menggunakan tenaga nuklir dan batubara? ‘’Kalau kita bangun nuklir masih perlu 10 tahun lagi. Kalau pakai batubara masih perlu 3 tahun lagi. Tapi krisisnya kan sekarang dan perlu solusi sekarang,’’ jawabnya.

Dari semua solusi tersebut, menurut Dahlan, yang paling cepat untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik adalah menyewa genset.

‘’Toh ini kan cuma selama 6 bulan. Selama pembangkitnya diperbaiki dan dengan dilakukannya langkah ini, maka masyarakat menderita hanya tiga pekan dan nggak sampai berbulan-bulan kalau sewa genset,’’ paparnya.

Mesin 3 PLTG Balai Pungut Dirakit
Di bagian lain, Manajer Unit PLTG Balai Pungut yang menangani bagian operasional, Fauzi menyebutkan, saat ini pengerjaan perakitan mesin pembangkit ketiga sedang berjalan. Sementara itu, mesin keempat juga telah mulai dikerjakan.

‘’Mesin tiga sedang dalam proses pemasangan.

Estimasi sementara, satu pekan lagi bisa selesai dan diharapkan pertengahan Oktober sudah bisa di-test running awal alias diuji coba. Beriringan dengan itu, mesin keempat akan segera menyusul dan diuji coba,’’ kata Fauzi.

Sedangkan mesin kelima yang saat ini sudah berada di lokasi PLTG Balai Pungut belum dikerjakan. Di luar itu, tambah Fauzi, ada lagi dua unit mesin berbobot masing-masing 300 ton yang masih terapung di Sungai Mandau.

 ‘’Kita masih menunggu level air naik hingga mencapai ketinggian 2 meter agar kedua mesin itu bisa ditarik ke darat,’’ tambahnya.

Fauzi belum bisa memastikan kapan semua generator pembangkit baru yang masing-masing berdaya 20 MW terpasang dan bisa dioperasikan. ‘’Kapan selesainya kita belum bisa pastikan karena kita belum dapat informasi detil,’’ tuturnya.

Sebelumnya pada Mei lalu, dua mesin pembangkit berdaya terpasang 20 MW sudah dioperasikan. Menurut keterangan Fauzi, saat ini kedua mesin yang sudah beroperasi itu baru diberi beban maksimal 14,5 MW.

Kalau tujuh mesin pembangkit yang memiliki daya total 140 MW itu beroperasi, diyakini pasokan daya listrik untuk wilayah Riau akan bertambah.

Dengan ditopang pula oleh pembangunan pembangkit listrik lain di Riau, mudah-mudahan krisis listrik yang cukup parah ini bisa diatasi secara berkelanjutan.

Kaji Analisis Dampak Kerugian
Di bagian lain, pemerintah Provinsi Riau menilai perlunya dilaksanakan kajian analisa dampak dari kerugian atas pemadaman listrik yang terjadi.

Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau Ir Burhanuddin menyebutkan, kekurangan energi listrik yang berlarut-larut apapun dampaknya tentu akan dirasakan masyarakat.

‘’Belum ada dilakukan, namun jika memang diperlukan, Pemprov akan coba melakukan dan mengupayakan untuk menganalisa dampak krisis listrik di Riau ini,’’ bebernya.

Terkait kerugian, Burhanuddin mengaku, dengan pemadaman yang kerap terjadi dalam rentan setahun masyarakat banyak mengalami kerugian.

Misalnya, peralatan elektronik rusak, atau tidak maksimal dalam menjalankan kinerja dan rutinitas sehari-hari sehingga turut berdampak negatif.(egp/sda/chi/jpnn)

Warga Kuansing Tewas Dibakar

Sejumlah warga menyirami jasad korban yang diduga dibakar massa di Desa Pulau Panjang Hilir, Inuman, Kamis (3/10/2013). Foto: JUPRISON/RIAU POS

TELUK KUANTAN (RP) - Nasib mengenaskan dialami Paiman (82), warga Ketaping, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi.

Pria usia lanjut ini harus meregang nyawa setelah dibakar oleh massa di Desa Pulau Panjang Hilir, Kecamatan Inuman, Kamis ( 3/10) sekitar pukul 15.00 WIB petang.

Diduga, pembakaran terhadap Paiman karena massa menduga yang bersangkutan memiliki ilmu hitam.

Akibat aksi massa ini, Paiman meninggal dunia di lokasi  dan tinggal tulang belulang karena sebagian besar daging tubuhnya sudah habis terbakar.

‘’Panjang ceritanya, tapi yang pasti sejak kehadirannya di sini sudah sangat meresahkan, karena ia punya ilmu hitam,’’ kata salah seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya kepada Riau Pos, Kamis (3/10).

Sekretaris Camat Inuman Tarmizi Ali membenarkan adanya tindakan pembakaran terhadap salah seorang warga yang tinggal di Inuman. ‘’Yang pasti kami sangat prihatin dengan kejadian itu, semoga tidak terulang lagi,’’ katanya.

Diakuinya, korban sudah lama tinggal di Inuman, namun diketahui korban belum memiliki identitas sebagai penduduk setempat. ‘’Karena kami ketahui, ia dibawa seseorang tinggal di Inuman,’’ lanjut Sekcam.

Sementara itu, Kapolsek Cerenti yang juga membawahi Kecamatan Inuman AKP Jannes Purba dihubungi Riau Pos, Kamis sore membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek berjanji akan mengusut tuntas kejadian ini. Karena itu, usai kejadian mereka menyelidiki pelaku dan motif di balik peristiwa mengenaskan tersebut.

Menurut Carlos, Paiman tewas terbakar 2,5 kilometer dari rumahnya. ‘’Kami akan terus usut kejadian ini hingga tuntas,’’ katanya.

Lanjut Jannes, korban yang diduga dibakar oleh massa ini diketahui tinggal di area perkebunan salah seorang warga

Inuman, Prinson. Entah kenapa, katanya, korban bisa sampai ke tempatnya dibakar. Dan sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku, berapa jumlah massa, dan motifnya.

‘’Sekarang sedang kita dalami,’’ kata Jannes Purba.

Dari informasi yang dihimpun Riau Pos, kejadiannya berawal saat sejumlah pelajar mengalami kesurupan sebanyak dua kali. Kejadian pertama Jumat (27/9) yang lalu dan yang terakhir pada Rabu (2/10). Pada kejadian terakhir, sebanyak 12 siswa mengalami kesurupan.

Anehnya, setiap kali pelajar mengalami kesurupan, mereka berteriak memanggil-manggil ‘’mbah, mbah’’ (panggilan orangtua dari suku Jawa).

Karena kejadian telah terjadi dua kali dan setiap kejadian siswa kesurupan selalu memanggil mbah, maka pihak sekolah berinisiatif mencari dukun yang berasal dari Jawa.

Kebetulan Paiman yang telah menetap di Inuman selama setahun lebih dikenal juga memiliki kemampuan melakukan pengobatan (dukun).

Karena itu, pihak sekolah kemudian berusaha melakukan pengobatan kepada siswa yang kesurupan itu. Selain mengobati pelajar, Paiman juga melakukan pengobatan di sekolah agar kejadian kesurupan tidak terulang di masa mendatang.

Bahkan pada peristiwa terakhir, Kepala Sekolah SMPN Negeri 3 Inuman Anasri SPd sempat membawa 12 pelajarnya ke tempat Paiman untuk dilakukan pengobatan.

Namun saat perjalanan pulang kembali ke sekolah usai membawa 12 siswa berobat, tiba-tiba sang kepala sekolah jatuh pingsan. Saat jatuh pingsan tersebut, Anasri juga berteriak-teriak memanggil mbah.

Sang Kasek kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk dirawat dan kemudian dibawa pulang kembali ke rumah. Namun pada Rabu malam, nyawa Anasri tak tertolong dan meninggal dunia.

Berulangnya peristiwa kesurupan pelajar yang disertai teriakan memanggil mbah dan begitu juga dengan Anasri yang memanggil mbah sebelum meninggal dunia memicu praduga-praduga tak sehat di tengah-tengah warga.

Mereka menganggap sejak Paiman datang, sering terjadi peritiswa aneh dan horor, ditambah lagi beredar informasi dalam praktek perdukunan, Paiman sering melakukan aksi cabul seperti meminta pasien telanjang.

Informasi yang simpang siur mengenai perilaku Paiman selama ini termasuk kejadian yang menimpa siswa dan meninggalnya Anasri, entah dari mana asalnya tiba-tiba massa melakukan pembakaran terhadap Paiman di daerah Pulau Pasir di Sungai Kuantan, tepatnya di Desa Pulau Panjang Hilir Inuman dengan mengunakan kayu bakar dan bensin, Kamis kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB.(jps)

Selasa, 01 Oktober 2013

Jenis Alat Musik Melayu

Alat Musik Tradisional Melayu - Musik merupakan salah satu hiburan bagi manusia. Dengan musik perasaan menjadi tenang dan damai. Sejak zaman dahulu musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tidak terkecuali di tanah Melayu Riau. Tanah Melayu adalah salah satu daerah yang memiliki musik yang unik.

Alat musik melayu dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu :

  • ·      Aerofons adalah alat musik tiup.
  • ·    Cordofons adalah instrumen musik yang memiliki  senar yang dimainkan dengan cara dipetik.
  • ·  Idiofons adalah instrumen musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul.
·Membranofons, alat musik yang terbuat dari kulit atau membran yang membentang di atas instrumen untuk menghasilkan suara yang bila dipukul.


Pada budaya Melayu, alat musik digunakan untuk mengiringi tarian atau lagu-lagu tradisional Melayu.

Berikut beberapa alat musik tradisional Melayu Riau :

1. Rebana Ubi



Alat musik ini sangat terkenal sejak zaman kerajaan Melayu Kuno. Rebana ubi sering digunakan saat upacara pernikahan.Selain itu Rebana ubi juga digunakan sebagai alat komunikasi sederhana pada zaman itu karena bunyinya yang cukup keras. Jumlah pukulan pada rebana ubi memiliki makna tersendiri yang telah dipahami oleh masyarakt saat itu.

2. Kompang



Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer saat ini, kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan. Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.

3. Sape

Sape adalah seruling tradisional masyarakat Melayu. Alat musik dibuat dengan bambu panjang yang dilubangi sehingga menghasilkan nada yang indah. Alat musik ini dapat dimainkan dengan cara ditiup. Sape digunakan untuk melengkapi musik tarian tradisional Melayu. Selain itu, sape juga digunakan sebagai pelengkap musik pengiring dari lagu tradisional Melayu. Sampai saat ini alat musik ini masih sering digunakan. Salah satunya adalah untuk mengirinya musik dangdut (perkembangan dari musik Melayu).

4. Gabus



Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Riau.

Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar.
Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik
utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja
Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari
pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema
liriknya adalah keagamaan. Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan
banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa
Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar,
bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota
Medan pimpinan Ahmad Baqi.

5. Kordeon


Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau. Alat musik ini bisa

dimainkan dengan cara dipompa. Alat musik ini termasuk sulit untuk
dimainkan. Tidak banyak yang dapat memainkannya.

6. Gendang


Gendang adalah instrumen Riau yang salah satu fungsi utamanya

mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat
bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebutkendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendanggedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu ataugendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, danladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenislancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhangyang khas yaitu: kendhang kosek.Kendang kebanyakan dimainkan oleh parapemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa.Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga biladimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya.

7. Gong


Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia

Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik
tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini.Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nadagong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanyamasih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunyamenjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapikkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkandengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan caradipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwarimenggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karenasatu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong danmengurangi volume suara denting yang dihasilkan.