About

Blogroll

ChanelRiau

Kamis, 03 Oktober 2013

Warga Kuansing Tewas Dibakar

Sejumlah warga menyirami jasad korban yang diduga dibakar massa di Desa Pulau Panjang Hilir, Inuman, Kamis (3/10/2013). Foto: JUPRISON/RIAU POS

TELUK KUANTAN (RP) - Nasib mengenaskan dialami Paiman (82), warga Ketaping, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi.

Pria usia lanjut ini harus meregang nyawa setelah dibakar oleh massa di Desa Pulau Panjang Hilir, Kecamatan Inuman, Kamis ( 3/10) sekitar pukul 15.00 WIB petang.

Diduga, pembakaran terhadap Paiman karena massa menduga yang bersangkutan memiliki ilmu hitam.

Akibat aksi massa ini, Paiman meninggal dunia di lokasi  dan tinggal tulang belulang karena sebagian besar daging tubuhnya sudah habis terbakar.

‘’Panjang ceritanya, tapi yang pasti sejak kehadirannya di sini sudah sangat meresahkan, karena ia punya ilmu hitam,’’ kata salah seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya kepada Riau Pos, Kamis (3/10).

Sekretaris Camat Inuman Tarmizi Ali membenarkan adanya tindakan pembakaran terhadap salah seorang warga yang tinggal di Inuman. ‘’Yang pasti kami sangat prihatin dengan kejadian itu, semoga tidak terulang lagi,’’ katanya.

Diakuinya, korban sudah lama tinggal di Inuman, namun diketahui korban belum memiliki identitas sebagai penduduk setempat. ‘’Karena kami ketahui, ia dibawa seseorang tinggal di Inuman,’’ lanjut Sekcam.

Sementara itu, Kapolsek Cerenti yang juga membawahi Kecamatan Inuman AKP Jannes Purba dihubungi Riau Pos, Kamis sore membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek berjanji akan mengusut tuntas kejadian ini. Karena itu, usai kejadian mereka menyelidiki pelaku dan motif di balik peristiwa mengenaskan tersebut.

Menurut Carlos, Paiman tewas terbakar 2,5 kilometer dari rumahnya. ‘’Kami akan terus usut kejadian ini hingga tuntas,’’ katanya.

Lanjut Jannes, korban yang diduga dibakar oleh massa ini diketahui tinggal di area perkebunan salah seorang warga

Inuman, Prinson. Entah kenapa, katanya, korban bisa sampai ke tempatnya dibakar. Dan sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku, berapa jumlah massa, dan motifnya.

‘’Sekarang sedang kita dalami,’’ kata Jannes Purba.

Dari informasi yang dihimpun Riau Pos, kejadiannya berawal saat sejumlah pelajar mengalami kesurupan sebanyak dua kali. Kejadian pertama Jumat (27/9) yang lalu dan yang terakhir pada Rabu (2/10). Pada kejadian terakhir, sebanyak 12 siswa mengalami kesurupan.

Anehnya, setiap kali pelajar mengalami kesurupan, mereka berteriak memanggil-manggil ‘’mbah, mbah’’ (panggilan orangtua dari suku Jawa).

Karena kejadian telah terjadi dua kali dan setiap kejadian siswa kesurupan selalu memanggil mbah, maka pihak sekolah berinisiatif mencari dukun yang berasal dari Jawa.

Kebetulan Paiman yang telah menetap di Inuman selama setahun lebih dikenal juga memiliki kemampuan melakukan pengobatan (dukun).

Karena itu, pihak sekolah kemudian berusaha melakukan pengobatan kepada siswa yang kesurupan itu. Selain mengobati pelajar, Paiman juga melakukan pengobatan di sekolah agar kejadian kesurupan tidak terulang di masa mendatang.

Bahkan pada peristiwa terakhir, Kepala Sekolah SMPN Negeri 3 Inuman Anasri SPd sempat membawa 12 pelajarnya ke tempat Paiman untuk dilakukan pengobatan.

Namun saat perjalanan pulang kembali ke sekolah usai membawa 12 siswa berobat, tiba-tiba sang kepala sekolah jatuh pingsan. Saat jatuh pingsan tersebut, Anasri juga berteriak-teriak memanggil mbah.

Sang Kasek kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk dirawat dan kemudian dibawa pulang kembali ke rumah. Namun pada Rabu malam, nyawa Anasri tak tertolong dan meninggal dunia.

Berulangnya peristiwa kesurupan pelajar yang disertai teriakan memanggil mbah dan begitu juga dengan Anasri yang memanggil mbah sebelum meninggal dunia memicu praduga-praduga tak sehat di tengah-tengah warga.

Mereka menganggap sejak Paiman datang, sering terjadi peritiswa aneh dan horor, ditambah lagi beredar informasi dalam praktek perdukunan, Paiman sering melakukan aksi cabul seperti meminta pasien telanjang.

Informasi yang simpang siur mengenai perilaku Paiman selama ini termasuk kejadian yang menimpa siswa dan meninggalnya Anasri, entah dari mana asalnya tiba-tiba massa melakukan pembakaran terhadap Paiman di daerah Pulau Pasir di Sungai Kuantan, tepatnya di Desa Pulau Panjang Hilir Inuman dengan mengunakan kayu bakar dan bensin, Kamis kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB.(jps)

0 komentar:

Posting Komentar